![]() |
LINTASNTTNEWS.COM, ALOR - Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024 yakni pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Alor tinggal menghitung hari. Durasi masa kampanye ini, tentu menjadi momen besar dimanfaatkan bagi setiap pasangan calon (paslon) dan partai politik pendukungnya menarik dukungan masyarakat sebesar-besarnya.
Tak dipungkiri strategi kampanye bermunculan dari Paslon dan Tim pemenang mulai diembuskan seperti politik uang dan agama. Hal ini seperti beredarnya video-video kampanye dari salah satu kandidat di pilkada Alor.
Pasalnya, Calon Bupati Alor Abdul Majid Nampira dalam kampanye dialogisnya dibeberapa tempat menyuarakan akan memberikan honor alais akan memperbaiki penghasilan dari guru-guru sekolah minggu.
Ungkapan Majid mengundang sorotan dan reaksi masyarakat warganet bahwa Majid kebingungan sehingga dia mulai menjadikan umat atau agama Kristen sebagai tameng agar meraih dukungan suara pemilih Kristen menuju Kursi Bupati Alor.
Bahkan warganet menyatakan bahwa Paslon AMS sangat keliru besar mengukur dan menjadikan umat agama Kristen khususnya guru-guru sekolah minggu dengan uang untuk mendukung dirinya.
"Gereja di Alor ada sekitar lima ratusan, guru-guru sekolah minggu jumlahnya ribuan. Majid mau kasi gaji pake uang darimana. Jangan omong ke orang yang kesurupanlah. Kasian sekali Majid ni, kami orang Kristen jangan koe anggap tidak tau kamu. Barenti tipu-tipu kami sudahlah" ungkap warganet.
Tak berhenti disitu, warganet pun menyoroti video salah satu tokoh muslim mengajak masyarakat agar menerima uang untuk pilih Calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1 (AMS). Bahkan dikatakan menerima uang karena dikasi untuk memilih itu tidak berdosa. Kalau kita minta uang untuk pilih itu baru dosa.
Ini semakin menambah keyakinan masyarakat Kabupaten Alor, kalau Abdul Majid Nampira maju hanya ingin meraih kursi kekuasan. Diyakini oleh warganet bahwa sudah pasti Majid tidak akan urus daerah ini, karena dia harus kerja keras mengembalikan uang yang dia keluarkan untuk meraih suara masyarakat itu, apabila benar nanti dia melakukan politik uang seperti ungkapan tokoh muslim dalam video itu.
Tak berhenti disitu bahkan dalam kampanye AMS disampaikan bahwa Paslon AMS akan membayar seluruh pajak bumi dan bangunan masyarakat Alor. Ini sangat-sangat tidak masuk akal lagi, dan Majid dinilai semakin kebingungan bagaimana caranya dia bisa mendapatkan dukungan suara rakyat Alor.
Disinggung juga oleh warganet di madia sosial facebook menyinggung soal kegagalan Majid Nampira semasa menjabat sebagai Direktur Utama PT. Semen Kupang yang berakhir ditutup karena bangkrut.
Warganet mempersilahkan masyarakat bisa mengakses dan mengikuti rekam jejak Majid di Googel, sehingga tidak memilih pemimpin gagal dan bisa membawa Kabupaten Alor keambang kegagalan yang sama.
(ren/ren).