![]() |
Seorang saksi dihadirkan dalam sidang lanjutan kasus dugaan penganiayaan menyebabkan kematian Prada Lucky Namo. Ia adalah Komandan Peleton (Danton) Letda Inf. Luqman Hakim.
Sidang lanjutan digelar di Pengadilan Militer III-15 Kupang, Nusa Tenggara Timur, Selasa (11/11/2025).
Dalam persidangan, Luqman dicecar pertanyaan beruntun oleh Hakim Ketua Mayor Chk Subiyatno.
Hakim Ketua merasa ada yang janggal dengan jawaban perwira berpangkat satu balok itu.
Letda Luqman mengaku tak mengenal dua orang yang masuk ke ruangan dan diduga melakukan pengan!ayaan.
Luqman juga melihat ada selang yang ia duga digunakan untuk mencambuk Prada Lucky dan Prada Richard.
Mayor Subiyatno menyebut,sebagai seorang perwira jaga harusnya Letda Luqman mengenal pasukannya.
Namun, Luqman beralasan ia baru bertugas di situ selama satu bulan.
“Saudara tidak kenal? Tidak logis itu. Saudara perwira jaga di situ, masa tidak tahu siapa yang ada di situ,” jelas Mayor Chk Subiyatno, dalam siaran langsung persidangan lewat YouTube KompasTV.
Kesaksian Luqman
Letda Inf. Luqman Hakim Oktavianto tercatat sebagai saksi ke-12 yang diperiksa dalam kasus kemat!an Prada Lucky Namo.
Luqman menceritakan kejadian yang terjadi pada 28 Juni 2025 sekitar pukul 23.00 WITA.
Ia mengatakan masuk ke ruang staf Intel karena mendengar adanya keributan di dalam ruangan tersebut.
“Malam hari sekitar pukul sebelas kami masuk ke dalam ruangan karena ada keramaian,” ungkapnya di persidangan.
Luqman menuturkan, ketika masuk ke dalam ruangan, ia tidak sendiri.
Di sana sudah ada beberapa terdakwa yang tengah menasihati korban, Prada Lucky Namo, serta satu anggota lainnya.
Tak lama kemudian, dua orang lain juga ikut masuk.
“Dalam ruangan tersebut ada Danki Faisal, Prada Richard Bulan, dan Prada Lucky. Waktu itu kami duduk bersama. Kami hanya melihat terdakwa menasihati almarhum dan Prada Richard Bulan. Ada yang masuk lagi, tapi saya lupa siapa,” tambahnya.
Masih menurut saksi, sekitar pukul 23.00 lebih, korban mendapat c4mbukan menggunakan selang berwarna biru sebanyak dua hingga tiga kali di bagian punggung.
“Sekitar lewat jam 11 malam mencambuk, tidak tahu berapa kali bergantian menc4mbuk. Terdakwa ada di dalam ruangan. Yang dic4mbuk Prada Richard dan almarhum. Bagian punggung, tapi saya lupa siapa yang pertama kali menc4mbuk. Kurang lebih dua atau tiga kali, menggunakan selang warna biru,” jelasnya.
Luqman juga menyebut bahwa dirinya sempat melihat kondisi tubuh kedua korban yang sudah penuh luk4 dan mem4r.
“Kondisi sudah luka memar di bagian punggung, baik Prada Richard Bulan maupun Prada Lucky. Saya tahu karena sebelumnya kami mengantarkan mandi bersama provos Pratu Alan sekitar jam 8 atau 9 malam, sebelum masuk ke ruangan jam 11 itu,” terangnya.
Keesokan harinya, 29 Juni 2025, setelah lepas piket sekitar pukul 10.00 pagi, saksi mengaku mendapat perintah untuk memberikan makan kepada kedua korban.
“Jam 10 pagi tanggal 29 kami lepas piket. Sepanjang itu kami ke dapur untuk memerintahkan memberikan makan kepada Prada Lucky dan Prada Richard Bulan,” ujarnya.
Kemudian, pada 30 Juni pagi, saksi kembali mengecek kondisi korb4n. Ia mendapati Prada Richard Bulan mengalami leb4m di pipi dan bibir yang tampak bengk4k, sementara Prada Lucky sudah tidak ada di tempat.
“Tanggal 30 pagi kami kembali cek keadaan Prada Richard Bulan. Pipi sudah leb4m dan bibir bengk4k, sedangkan Prada Lucky tidak ada. Saya tanya siapa yang memuk#l, dan Richard menjawab: Pratu Raja,” tuturnya.
Luqman menambahkan bahwa pertemuannya terakhir kali dengan almarhum terjadi saat ia memberikan makanan kepada korban.
“Sebelum di rumah sakit, almarhum meminta makan tapi tidak nafsu. Dia hanya mau Indomie atau Pop Mie, dan itu dimakan oleh almarhum. Itu terakhir kalinya saya bertemu dengannya,” ungkapnya.
Ketika kabar duka kematian Prada Lucky disampaikan, Luqman sendiri yang langsung memberitahukan hal itu kepada Prada Richard Bulan, yang juga menjadi korban pengani4yaan dalam kasus yang sama.
“Setelah tahu Prada Lucky men!nggal dunia, saya pergi memberi tahu Prada Richard. Saat itu dia langsung menangis dan memeluk saya,” kata Luqman menutup kesaksiannya.
#military
#supportourtroops
