Beredar Penyataan Berlebihan dan Menakutkan Sambut Pilkada Nusa Kenari 2024

Andre

 


LINTASNTTNEWS.COM, ALOR - Memilih seorang pemimpin harus didasari banyak hal, mulai dari rekam jejak, hingga gagasan yang ditawarkan bagi kemakmuran daerah ke depan. Namun, untuk sampai ke sana, perlu dilihat pula, sejauh mana calon pemimpin itu terbukti pernah menghadapi berbagai ujian dan tantangan yang pernah dialami daerah. Hal ini penting karena tantangan ke depan tidaklah mudah.


Gendang Pilkada 2024 sudah terdengar disana sini, dan sebagai masyarakat bertanggung jawab untuk memilih pemimpin yang baik. Dengan memilih pemimpin, maka masyarakat berkontribusi kepada arah masa depan daerah, karena pemimpin akan menentukan arah jalannya daerah ini.


Khususnya Nusa Kenari yang dikenal sebagai daerah yang paling toleran sehingga dalam pemilihan Bupati dan Wakil Bupati, tidak harus dilihat dari latar belakang agamanya. Namun, beredar di media sosial, YouTube, Media online dan sebagainya, dikatakan oleh salah seorang Tokoh terkait memilih pemimpin daerah ini adalah sesuatu yang sangat berlebihan, pernyataan senjata makan tuan dan juga menakutkan. Karena apa yang ada dalam pikiran masyrakat tidak seperti yang disampaikannya.


Dengan beredarnya pernyataan Tokoh tersebut terkait pemilihan kepala daerah, justru sebagai sesuatu yang seakan ada ketakutan dalam dirinya sendiri. Ini menjadi pertanyaan besar ada apa dibalik Pilkada ini? Karena masyarakat Nusa Kenari tidak pernah membuat isu agama di Pilkada Alor, masyarakat tau bahwa memilih pemimpin daerah ini tidak seperti apa yang telah  diungkapkan Tokoh yang namanya tidak asing di telinga masyarakat.


Namun untuk memilih pempimpin Nusa Kenari yang dihuni mayoritas sekitat 70 persennya Kristen, sebagai orang percaya, perlu tahu bahwa firman Tuhan banyak berbicara tentang kontribusi kepada bangsa dan negara serta daerah. Misalnya, Yesus membayar pajak kepada Kaisar (Matius 22:15-22), dan Paulus memerintahkan jemaat menghormati pemerintah (Roma 13: 1-7). Oleh karena itu, sebagai orang Kristen, perlu memberi juga kepada bangsa dan negara serta bagi daerah ini dengan memilih pemimpin yang baik.


Bagaimana memilih pemimpin yang baik bagi daerah ini tentu sebagai umat Kristen sangat paham betul dan tidak perlu teriakan suara-suara yang tidak seharusnya dan seakan ada ketakutan yang berlebihan di luar sana, tetapi tetap berpeganglah kepada apa yang diajarkan Tuhan Yesus.




Untuk itu, memilih pemimpin yang pertama :Adil dan Jujur. Dalam Kitab Amsal 29:14 menyatakan, Raja yang menghakimi orang lemah dengan adil, takhtanya tetap kokoh untuk selama-lamanya. Pemimpin yang baik adalah yang memiliki integritas dan menjunjung tinggi keadilan. 


Dalam memilih pemimpin, carilah mereka yang terbukti memiliki rekam jejak dalam bersikap jujur dan adil,  yang rendah hati, yang memperlakukan orang lain tanpa pandang bulu, dapat dipercaya, tidak korup, dan lain sebagainya, yang merupakan cerminan pemimpin yang dikehendaki oleh firman Tuhan.


Kedua, pilih pemimpin yang Rendah Hati dan Melayani. Yesus sendiri telah memberikan contoh kepemimpinan yang paling sempurna. Dalam Markus 10:45, Yesus berkata, “Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang". Maka pemimpin yang baik menurut firman Tuhan adalah mereka yang siap melayani, bukan untuk dilayani. Mereka yang rendah hati dan selalu siap mengutamakan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi atau golongan. Memilih pemimpin yang memiliki semangat pengabdian ini akan membawa kebaikan bagi masyarakat dan daerah.


Ketiga, pilih pemimpin yang bijaksana dan memiliki visi. Daerah ini akan hancur jika tidak ada pimpinan yang bijaksana, semakin banyak penasihat, semakin terjamin keselamatan” (Amsal 11:14 BIMK). Pemimpin yang baik haruslah bijaksana dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan. Ia juga mampu merumuskan dan mengkomunikasikan visinya serta memimpin rakyat ke arah yang lebih baik. Bijaksana di sini bukan hanya dalam hal pengambilan keputusan, tetapi juga dalam pengertian, pengetahuan, dan aplikasi dari kebenaran dan keadilan.


Dan yang keempat adalah memilih pemimpin dengan moral yang benar. Dalam kitab Amsal 16;12 berkata "Melakukan kefasikan adalah kekejian bagi raja, karena takhta menjadi kokoh oleh kebenaran.” Keadilan, kejujuran, kebijaksanaan dan kerendahan hati harus dibalut dengan standar moral yang baik. Tidak korupsi, tidak menerima suap, dan menjauhi hal-hal yang jahat atau patut dipertanyakan. Untuk memilih pemimpin bagi daerah ini harus dilihat siapa-siapa dibelakang calon pemimpin itu? Kalau orang-orang dibelakangnya tidak memiliki 4 ciri diatas, maka daerah ini tidak akan berkembang lebih baik kedepannya.



(Tokoh muda yang menyejukan)

Sehingga dalam memilih pemimpin bagi daerah Nusa Kenari ini, masyarakat tidak perlu melihat apa agama calon pemimpin, tetapi harus takut Tuhan. Jadi jelas, memilih pemimpin yang baik tidak hanya dalam politik, orasi, atau kata-kata saja. Tapi memerlukan pemimpin yang berkarakter dan memiliki nilai-nilai. Dengan demikian, ia akan berusaha bagi kesejahteraan rakyat lebih dari dirinya sendiri dan golongannya.


"Saya mengajak, mari kita mengedepankan doa dan pertimbangan matang dalam memilih pemimpin bagi daerah ini. Ingatlah bahwa setiap suara kita memiliki kekuatan untuk membentuk masa depan daerah kita. Jadikan firman Tuhan sebagai standar dalam memilih, agar kita dapat memilih pemimpin yang baik, sehingga daerah ini pun diberkati", tutup Tokoh masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya.


(tim).

BACA JUGA:
TAGS : Masyarakat, Politik,
Getting Info...